Saturday, January 19, 2013

Sister'm sorry but that's all because of you dear sister

DIAN PUSPITA AYU, dia adalah salah satu siswa kelas 4 di bimbelku yang tergolong unik. Kenapa unik ? karena dia adalah siswa yang paling kreatif, semangat, dan suka ngambek :(
Tetapi dia adalah siswa yang sangat cepat dalam menangkap pelajaran... dulu dia sangat membenci pelajaran matematika, nilainya selalu dibawah 70, tetapi sekarang nilainya sudah 80 ke atas. Yeeeee :)

Dian mempunyai karakter kinestetik dan tipe perasaan, jadi dia adl tipe anak yang aktif, gak bisa diam, kreatif, dan suka ngambek dengan ancaman menangis. Pernah berkali-kali dia ngambek sama aku gara2 sepele..yang paling sering adalah gara-gara menurut dia aku lebih merhatikan siswa lain daripada dia, padahal semua itu aku perlakukan sama dan itulah salah satu ciri tipe perasaannya.

Aku selalu mencoba menata kata-kata positif dan sentuhan yang benar-benar aku rasa itu nyaman buat dia, meski kadang ternyata dia tidak mengerti tapi aku selalu mencoba memberikan yang terbaik untukknya.

Sampai pada suatu hari saat kelas intensif di KaBaTaKu kami belajar dikelas seperti biasanya bersama Amira (siswaku yg satu lagi ) . Saat itu Amira mengerjakan soal bilangan bulat, dan Dian mengerjakan Pecahan, karena materi di sekolah mereka tidak bersamaan, Nah !! si Dian ternyata sudah pintar nih menyelesaikan pecahannya, yang Amira belum begitu menguasai bilangan bulatnya, akhirnya aku mengajari Amira dengan pelan-pelan, sepertinya Dian sedikit kurang suka dengan perlakuanku yg sedikit lebih condong ke Amira karena ingin membuat Amira mudah mengerjakannya, Akhirnya Dian marah dan meninggalkan kelas.

Posisi aku gak mungkin donk meninggalkan Amira di kelas seorang diri demi mengejar Dian, akhirnya aku tunggu Amira menyelesaikan misi bilangan bulatnya dan setelah itu aku turun bersama Amira untuk menyelesaikan dan menjelaskan hal tadi ke Dian.

Ternyata di bawah Dian menangis , secara gak langsung aku ikut sedih melihat dia, akhirnya pelan-pelan aku menjelaskan semuanya, aku berusaha menjelaskan kalau sebenarnya aku sayang mereka berdua, dan bla...bla...bla.... sambil sedikit candaan untuk mencairkan suasana dan AHA...akhirnya Dian tersenyum dan memencet hidungku secara tiba-tiba...kemudian aku bilang sama dia "Adek kakak sayang Adek,sayang Amira juga, seperti Kakak sayang sama adek kakak sendiri" dia tersenyum dan kembali ceria seperti sebelumnya :)

No comments:

Post a Comment